Jumat, 11 Oktober 2013

Wawancara Pelajar Absurd Mengenai Kasus Naiknya Harga Kedelai



Selamat siang para pembaca yang tercinta. Melihat kasus naiknya harga kedelai di pasaran, saya Alfaridzi Ilham sebagai pelajar yang rajin menabung di warung mencoba menggali informasi lebih dalam untuk mengetahui mengapa bisa terjadi hal sedemikian rupa. Dengan itu, saya melakukan wawancara terhadap salah satu Pengusaha Tempe di Jakarta yang bernama Mas Ucup. Dia ini masih muda ‘katanya’. Saya sih gak gitu yakin, soalnya udah punya anak 3, cyiiinnn... eh, jadi malah acara gosip. Ehm, berikut hasil wawancara saya bersama Mas Ucup.

Saya: Selamat siang, Pak.

Ucup: Siang juga. Ngomong-ngomong, jangan panggil saya ‘Pak’. Saya lebih nyaman dipanggil Mas.

Saya: Oh, baik, Pak, maksud saya, Mas. Boleh kita mulai wawancaranya?

Ucup: Oh, iya silahkan dengan senang hati. Tapi, kira-kira ini bakalan masuk tipi gak?

Saya: Iya, masuk tipi, kalau yang punya nenek saya. Ok, bisa kita mulai?

Ucup: Bisa!

Saya: Pertama. Apa tanggapan Mas mengenai naiknya harga kedelai di pasaran? Mengingat bahwa Mas ini seorang pengusaha Tempe.

Ucup: Saya cukup sedih ya dengan keadaan ini. Tak bisa disangkal dan dibantah lagi bahwa yang salah itu adalah Andika Kangen!

Saya: Lho? Kenapa anda bisa berkata demikian bahwa yang salah adalah Andika Kangen?

Ucup: Begini, Andika Kangen itu dulunya seorang penjual cendol. Kemudian, dia sama teman-temannya membuat Band yang mereka beri nama Kangen. Saya takut hal ini terjadi pada tukang keledai, ehm, maksud saya kedelai. Para tukang kedelai beramai-ramai membuat Band yang mungkin akan mempunyai nama “The Kedelais”. Atau mungkin mereka akan membuat Boyband sehingga bisa menampung banyak tukang kedelai di seluruh Indonesia. Mungkin mereka akan memberi nama Boybandnya “KDL48” atau semacamnya. Saya sangat sedih, mbak.

Saya: Cukup tragis dengan cerita Bapak, ehm, Mas tadi. Lalu, apa tanggapan Mas tentang adanya banyak anak Alay yang semakin menjamur di Indonesia?

Ucup: Saya sangat sedih, mbak. Seumur-umur, saya gak pernah tau kalau ternyata Indonesia punya bahasa daerah Alay. Budayanya juga mungkin absurd, dengan masang behel harga Rp. 25.000 an, kemudian pose foto yang aneh seperti gaya Peace, nunjuk ke arah pipi, sama nunjukin gigi. Yang paling saya gak mengerti adalah bahasanya. Saya punya Facebook, tolong di add “Ucup Tempe”. Ehm, setiap saya melihat jika mereka sedang update status itu tulisannya aneh-aneh. Pernah waktu itu saya melihat anak Alay isi statusnya “DucH, k4p@n 34 d1a Bc4 N9erTiin Quhh??” Ini Alay banget! Saya aja abis baca itu langsung muntah golok.

Saya: Apakah bapak dulu pemain debus sehingga kalau muntah keluar golok seperti itu?

Ucup: Ah, tidak juga.

Saya: Baiklah kalau begitu, saya kira informasinya cukup. Meskipun saya masih gak ngerti tadi kita 
ngomongin apaan. Sekali lagi, terima kasih atas waktunya, Pak, ehm, Mas.

Ucup: Iya, sama-sama.

Demikian laporan wawancara saya dengan Pengusaha Tempe, Mas Ucup. Semoga anda bisa mengambil hikmahnya. Salam sukses.

Rabu, 18 September 2013

Film Luar Negeri Jika Diubah ke Versi Indonesia


Selamat Pagi para blogger dan pembaca yang tercinta, hari ini gue begadang (lagi) untuk menyelesaikan tugas yang bakal di presentasikan pagi ini. Demi nilai, ini adalah cara yang harus di lakukan oleh pelajar seperti gue. Begadang! Meski kata bang Rhoma Irama kita gak boleh begadang, tapi ini kan ada gunanya (sok tau).

Di postingan gue yang satu ini, gue akan membahas tentang Film. Gue adalah salah satu maniak film. Setiap ada film baru yang muncul di bioskop, gue selalu nonton... kalau ada yang mau bayarin. Gue akan melakukan penelitian jika versi Film dari luar negeri diubah ke versi Indonesia. Penasaran kan? Kita mulai dari yang ber-kategori Anak-anak.


Kamen Rider

Masih ingat dong sama acara yang satu ini? Yes, man! Kamen Rider. Dulu waktu gue masih kecil selalu menganggap bahwa acara ini keren banget. Gue sampai ngikutin cara mereka berubah jadi Kamen Rider, naik sepeda dengan ngikutin gayanya Kamen Rider waktu mereka lagi mengendarai motornya. Namun sekarang, gue sadar ternyata itu adalah masa-masa jahiliyah gue. Gue baru sadar, kalau Kamen Rider setiap mau berubah itu mesti pakai gerakan koreografi! Gue gak ngerti mereka mau jadi Kamen Rider atau mau membuat boyband. Dan yang paling begonya lagi itu monster yang jadi musuh si Kamen Rider. Waktu si Kamen Rider lagi koreografi buat berubah, si monster malah nungguin aja, bukannya langsung di serang. Gue curiga, kalau pemerannya itu orang Indonesia, pasti susah. Soalnya mereka harus ngapalin banyak gerakan dan orang Indonesia itu kebanyakan pelupa. Liat aja kalau janjian, pasti jarang tepat waktu. Atau janji pemerintah, pasti cuma bualan belaka *uhuukk*. Balik ke masalah tadi, saking banyaknya gerakan koreografi yang harus di hapal sama si pemeran Kamen Rider asal Indonesia ini, terus di episode berikutnya mau berubah jadi Kamen Rider malah lupa gerakan koreografi-nya. Mungkin selanjutnya, si Kamen Rider malah nanya ke si monster sebelum mereka berantem.

Kamen Rider: "Bro, lo kan sering tuh ngelawan gue,"
Monster        : "Terus?"
Kamen Rider: "Gue lupa gerakan koreografi selanjutnya buat berubah jadi Kamen Rider. Kasih tau gue dong biar kita bisa berantem lagi."
Monster        : "....."

Harga diri si Monster pasti hancur berantakan. Gue yakin itu.

Next, kita lanjut ke Film yang lebih Elite.

Transformer


Tau dooonggg film yang satu ini. Menurut kalian, pasti keren gitu kalau punya mobil yang bisa berubah jadi robot kayak di film Transformer. Tau gak sih kalian, Transformer itu kelihatan keren karena mereka turun di Amerika. Diceritakan, robot yang bisa berubah jadi mobil ini datang dari planet lain terus ke bumi buat ngejar si Megatron (benar gak sih kayak gini?). Pokoknya gitu lah. Tapi coba kalian bayangkan jika Transformer ini turunnya bukan di Amerika, melainkan di Indonesia.

Mobil Truk si Optimus Prime kalau di Amerika keren kan kayak gini:



Tapi, kalau di Indonesia model truk nya akan berubah menjadi seperti ini:



Selain itu, Tattoo di badan Optimus Prime ini keren, motifnya api-api gitu. Keren kan? Iya, karena dia turunnya di Amerika. Kalau dia turunnya di Indonesia, mungkin Tattoo itu akan berubah menjadi seperti ini:

 
Ini Tattoo saat si Optimus Prime lagi galau.

Daripada makin ngaco, kita lanjut ke Film yang terakhir, Cekibroottt!!

The Fast and the Furious

Film ini menurut gue merupakan film dengan perjudian yang besar. Well, di dalam adegan film ini, ratusan mobil yang udah di modif bagus-bagus, dalam satu sekmen hancur semua. Ini kan berarti mesti beli mobil baru lagi buat sekmen berikutnya. Tapi gue salut ternyata keuntungan mereka lebih besar dari pengeluaran mereka buat beli mobil, gaji pemain utama, gaji pemain figuran, gaji crew disana, dan sebagainya. Mesti dicontoh Indonesia nih! Next project mereka katanya mau bikin film The Fast and The Furious 7. Gue memprediksi bahwa mereka akan memakai latar di Indonesia. Kenapa? Karena niat sang produser, ingin mengadu cepat antara Vin Diesel dengan pemain di Indonesia yang cukup fenomenal, abis naik haji gak balik-balik, ini dia si pengendara Bajaj paling absurd, MAT SOLAR!

          VS          

Sebentar lagi kita akan disuguhi pertandingan yang menarik. Mobil elite si Vin Diesel, akan diadu cepat dengan Bajaj nya si Mat Solar. Kita lihat siapa yang menang. Hehehe, jangan di percaya dulu. Kan ini masih versi gue. Kebenarannya, hanya Tuhan yang tau.

Segitu aja ya? Gue udah ngantuk soalnya. Hehehe, see you next time ;)